Pada bisnis konstruksi dan kontraktor terdapat banyak risiko dimana risiko-risiko tersebut sangat bervariatif yang tentunya akan menimbulkan kerugian potensial (potential loss).
Adapun 4 kerugian potential pada bisnis konstruksi yang harus Anda perkirakan, antara lain seperti risiko keterlambatan (delay risk), risiko kecelakaan (accident risk), risiko pembengkakan biaya (cost overrun risk) dan risiko penurunan mutu (defect risk).
Untuk mengurangi kemungkinan kerugian yang timbul maka diperlukan manajemen risiko. Pada manajemen risiko, hal pertama yang harus diketahui yaitu hal-hal yang bisa meminimalisir risiko, kemungkinan terjadinya dan dampak yang ditimbulkan.
Berikut hal-hal yang bisa Anda lakukan sebagai kontraktor dalam meminimalisir risiko:
1. Menyusun Strategi Sebuah Proyek
Salah satu kesalahan yang biasa terjadi adalah menjalankan bisnis dengan modal “asal nekat”.
Meski kenekatan itu penting dalam sebuah bisnis, Anda perlu mengukur keuntungan dan kerugian dalam keputusan yang kamu buat.
Penyusunan strategi bisa dimulai dengan menentukan fokus bisnis, apakah akan fokus ke proyek perumahan, gedung perkantoran, atau proyek properti lainnya.
Pilihlah opsi yang sesuai dengan kemampuan Anda saat baru mulai merintis bisnis kontraktor ataupun konstruksi.
Dengan adanya penyusunan strategi dan fokus bisnis kontraktor Anda, maka hal ini dapat menjadi nilai tambah untuk Anda karena sudah mengerti akan model bisnis dan Anda juga harus fokus terhadap jasa yang diberikan supaya klien-klien bisa sangat merekomendasikan Anda.
Baca juga : Aplikasi Stok Barang Gudang Gratis Terpopuler
2. Menghitung Budget yang Transparan Bersama Klien
Pastikan Anda transparan mengenai budget proyek bersama dengan klien Anda, contohnya seperti budget untuk para pekerja dan budget untuk bahan-bahan bangunan yang akan dipakai.
Penawaran harga dari perusahaan kontraktor merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan, Anda tidak boleh terlalu tamak dalam menentukan harga karena harus memperkirakan harga dari kontraktor lain.
Pertama-tama, pastikan Anda memberikan detail harga yang ditawarkan sebelum bernegosiasi dengan masalah pembangunan atau misalnya klien ingin mengkustomisasi proyek atau konstruksi yang ingin dibangun.
Jika harga dan kualitas dirasa masuk akal, klien akan sangat senang bahkan tidak menutup kemungkinan jasa Anda akan direkomendasikan atau digunakan kembali untuk proyek mereka selanjutnya.
3. Pemilihan Bahan-bahan Untuk Proyek dan Bangunan
Salah satu kunci keberhasilan dalam mewujudkan bangunan dan proyek konstruksi terbaik adalah dalam hal memilih material terbaik.
Ada banyak pertimbangan dalam memilih bahan bangunan yang perlu dikaji,dipikir dan dianalisa sebelum memutuskan untuk menggunakannya atau tidak, dalam pembangunan proyek besar.
Anda sebagai kontraktor akan mengusulkan beberapa jenis material kepada klien atau pemilik bangunan untuk dipilih mana yang akan digunakan. Berikut hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan material atau bahan untuk bangunan atau proyek:
- Aman
Beberapa bagian bangunan tertentu memerlukan proteksi keamanan yang lebih baik.
Contohnya seperti atap gudang atau toko memang bisa menggunakan bahan asbes, tapi bagaimana jika ada yang berniat jahat untuk mencuri dan memakai cara dibobol dari atas, maka akan lebih aman jika di cor beton bertulang.
- Harga
Pertama bahan dengan harga murah, ini banyak dicari para kontraktor, pemborong, mandor atau pengembang perumahan dalam membuat bangunan.
Alasanya yaitu ingin mendapat keuntungan sebesar mungkin. pemilik rumah juga bisa menggunakan material murah untuk menghemat biaya pembangunan.
Kedua bahan dengan harga mahal. Ternyata bukan hanya termurah saja yang dicari, tapi juga termahal atau mungkin bermerk. Alasanya bisa karena gengsi atau saing-saingan.
Biasanya bahan dengan harga mahal terletak untuk memperindah bagian dalam bangunan, contohnya seperti lantai marmer atau langi-langit yang mempunyai desain arsitektur yang khas.
- Awet
Untuk keawetan bahan, Anda juga harus mempertimbangkan material-material yang mumpuni dalam sebuah proyek karena suatu material akan mempengaruhi umur dari proyek Anda jika sudah selesai.
Pasti yang diharapkan material tersebut sesuai dengan apa yang Anda harap dan kalkulasikan dalam proyek Anda untuk awet lebih lama sehingga klien juga senang dengan kualitas jasa Anda.
4. Gunakan Aplikasi Bisnis dalam Proyek
Aplikasi bisnis banyak digunakan para pebisnis karena kebutuhan akan efisiensi waktu dan biaya dalam produksi maupun lingkungan kerja.
Penerapan teknologi aplikasi dalam lingkungan kerja tentunya akan menyebabkan perubahan yang sangat positif bagi Anda yang ingin mencari strategi untuk memaksimalkan keuntungan yang Anda dapat dari proyek Anda.
LINKZ adalah aplikasi untuk B2B yang membantu proses kinerja penjualan dan bisnis menjadi lebih cepat, efisien & mudah.
Anda akan terhubung langsung dengan banyak sekali distributor ataupun supplier bahan bangunan yang sudah terdaftar di LINKZ.
Anda dapat menyesuaikan harga dan diskon dengan para supplier atau distributor bahan bangunan sesuai dengan kebutuhan proyek Anda.
Selain itu, LINKZ juga menyediakan pinjaman untuk bisnis kontraktor supaya Anda bisa melaksanakan proyek dan bisa langsung mendapat keuntungan dari proyek yang sudah Anda selesaikan segera.
LINKZ juga terintegrasi secara digital dan juga laporan bisnis Anda akan otomatis diperbarui secara real-time, sehingga keputusan bisnis Anda jadi lebih mudah.
Anda juga akan menghemat banyak waktu, tenaga, dan biaya karena Anda dapat memantau dan mengelola laporan bisnis Anda di mana saja dan kapan saja.
Melalui sistem berbasis cloud, dengan fitur-fitur utama yang dimiliki oleh LINKZ yaitu manajemen stok gudang, laporan penjualan, laporan pembelian, laporan utang piutang, dan pembayaran elektronik yang praktis dan aman.
Jadi, seperti itulah penjelasan lengkap mengenai strategi kontraktor yang dapat Anda ketahui, klik daftar dan juga download aplikasi LINKZ sekarang untuk terus meningkatkan performa bisnis kontraktor Anda!